Di tengah banyak postingan bergenre 'sedih, kesal, dan sibuk pindahan' menyusul rencana manajemen empe menutup fasilitas jejaring sosial dan atau blogging di empe ini, saya ingin menulis tentang bagaimana saya memahami interaksi saya dengan dunia multiply sejak enam tahun yang lalu. Kesan saya tentang soc-med yang satu ini juga bisa dibaca di sini.
Saya memahami dunia multiply sebagai sebuah 'community of practice' (CoP). Istilah CoP ini pertama sekali diperkenalkan oleh Lave & Wenger (1991) saat mereka memperkenalkan satu teori belajar yang kemudian dikenal dengan istilah 'situated learning', yang menekankan bahwa proses mempelajari sebuah sesuatu tidaklah ekslusif berpusat pada diri individu seorang pembelajar, tetapi proses itu bisa berjalan dengan efektif jika dilakukan dalam bentuk berpartsipasi di sebuah CoP.
CoP secara sederhana didefinisikan sebagai sebuah komunitas dimana para anggotanya berinteraksi sedemikian rupa dalam rangka belajar atau mentransformasikan sebuah pengetahuan dan atau skill atau pemahan tertentu. Sebagai sebuah komunitas, tentu ada yang telah lama menjadi anggota komunitas ini, tetapi juga ada member yang baru datang. Member yang baru datang ini kemudian secara bertahap menyesuaikan diri, dan berpartisipasi, dan berinteraksi dengan member lama yang sudah ahli.
Dalam bukunya Situated Learning, Lave and Wenger menjelaskan bagaimana mereka yang menjalin masa apprenticeship menjalani proses belajar ini melalui interaksi dengan mereka yang sudah ahli. Proses belajar yang diawali dengan partsipasi yang peripheral menuju partisipasi yang full dan legitimate sampai menjadi seorang expert di bidang yang dia pelajari.
Dunia multiply bisa dikatakan sebagai sebuah komunitas dimana para anggotanya belajar menulis. Menurut saya,inilah yang membedakan empe dengan soc-media lainnya. Ini jugalah yang membuat saya betah berlama-lama di sini, karena melalui interaksi dengan berbagai member multiply yang lain, saya bisa belajar, bertanya, berdiskusi, dan mengasah potensi menulis saya. Dan lihatlah ke sekitar kita, ada banyak penulis handal berawal dari aktivitasnya di komunitas multiply ini (walaupun sebagian yang saya kenal sudah tidak lagi aktif di empe). Saya yakin, ada banyak emper lainnya yang sekarang bersedih dengan rencana ditutupnya fasilitas blogging di empe, salah satu alasan kesedihan mereka adalah saangat mungkin karena mereka tidak mau kehilangan komunitas menulis ini.
Dalam teori komunitas, setiap anggota baru akan berproses untuk bisa diterima sebagai anggota komunitasnya. Sampai kemudian nanti dia memiliki sense of belonging terhadap komunitasnya. Saat seseorang telah memiliki rasa memiliki ini, saat itulah dia telah resmi bergabung dengan komunitas itu. Nah, fenomena inilah yang sekarang terjadi pada banyak postingan emper. Semua postingan yang bernada sedih itu adalah bukti bahwa kita memang sudah menjadi sebuah komunitas multiply yang unik. Unik, karena mayoritas kita tidak pernah bertemu, sebagaimana layaknya sebuah CoP di dunia nyata. Namun, kita bisa merasakan bahwa ada 'ikatan hati' diantara kita.
Bukankah begitu teman? :-)
17 comments
comments''.....salah satu alasan kesedihan mereka adalah sangat mungkin karena mereka tidak mau kehilangan komunitas menulis ini..''
ReplyBetul sekali uda :)
Betul uni .. eh, btw orang Padang jugakah?
ReplyItu kan suntiangnya anak daro Minang :-)
Bukan Padang, tapi Palembang. Masih sesama Sumatera juga :)
ReplyIya betul, saya sedang mengenakan busana anak Daro, lengkap dengan suntingnya.
Jeli sekali mata putra Minang nih ya :D
ya iyalah :-)
ReplyJadi, kemaren pergi ke Maninjau tu dalam rangka baralek yak? :-)
Jadi menantu orang awak dong :-)
Bukaaaaaaaaan.....;))
ReplyKomentar serius :
ReplyBagaimana pun juga multiply sudah jadi bagian dari hidup ku, mewarnai setiap hari-harikuuu... mulai warna merah jambu, hijau..orange, coklat hingga warna hitam pekat...
Disini saya menemukan arti persahabatan..persaudaraan.... disini pula..tawa..senyum..tangis...marah .. bertemu..
Bener banget :)
ReplySetuju
Sangat setuju dg situated learning.
ReplySy belajar buanyak hal justru dr mp.. Bgmn menghadapi orang, Bgmn menyikapi perbedaan, bgmn menyuarakan aspirasi hingga bgmn sy bs memahami diri sy sendiri dg melihat dan atau mengalami interaksi dlm komunitas mp ini
wow, warna warni :-)
ReplyEh, ity yang warna 'marah' apa ada sama dengan saya juga teh? *_^
seep mbak Febbie ^^
Replymenyuarakan aspirasi juga ya? :-)
ReplyIndeed, empe is cool ..
Pokonya mah, kang Anto mah singkatnya tergolong warna Pelangi.. Atau mungkin nano nano hehehe
ReplyJd pengen permen Nano nano deh... :D
Met pagi disana, saatnya zzzzz... Zzzz ... disini :)
Met bobo ya ..^^
ReplyJangan sampai mimpi macam-macam :-)
banyak yg telah dipelajari ketika mula2 menjadi user mp...
Replytapi akhirnya apa yang ada..."dibunuh" oleh owner baru mp...
betul sekale mas awang ..
Replybtw, mau hijrah kemana mak cik?
dan setiap komunitas akan menjalani sejarahnya masing2... :)
Replybetul sekali bu pres, dan sejarah akan mencatat namamu sebagai sosok yang pernah membuat multiply Indonesia berjaya di bawah kepemimpinanmu :-)
Reply